Chelsea Juara
sukses Chelsea menjuarai Liga Primer Inggris musim 2009-2010 didapatkan dari perjalanan panjang dan melelahkan. Mereka menutup musim ini dengan kemenanghan 8-0 atas Wigan Athletic, Minggu kemarin, sekaligus merebut mahkota juara dari tangan Manchester United.
Ini dia 10 alasan
Ini dia 10 alasan
mengapa Chelsea bisa juara musim ini:
1. Didier Drogba.
Penyerang Pantai Gading ini menjadi pemain paling produktif di lini depan Chelsea, Total itu menyumbangkan 29 gol yang menjadikan dirinya sebagai top skorer Liga Primer Inggris musim ini. Ketajaman Drogba juga membantu The Blues memecahkan rekor jumlah gol dalam satu musim menjadi 103 gol.
2. Faktor Pemain Prancis.
Dua pemain Prancis, Florent Malouda dan Nicolas Anelka, menambah daya gedor Chelsea musim ini. Kedunya juga menjadi penyumbang gol yang cukup signifikan bagi Chelsea. Malouda mencetak 12 gol sedangkan Anelka 11 gol.
3. Duet Penyerang
Banyak yang heran ketika Ancelotti memilih menduetkan Didier Drogba dengan Nicolas Anelka. Namun ternyata, pemain Pantai Gading dan Prancis itu bisa klop di lini depan Chelsea. Anelka bahkan bisa diandalkan sebagai striker tunggal ketika Drobga harus absen karena tampil di Piala Afrika.
4. Carlo Ancelotti.
Penunjukan Ancelotti memberikan warna baru pada permainan Chelsea. Pelatih Italia kelahiran Reggiolo, 50 tahun lalu itu, mampu meracik skuad yang notabene peninggalan pelatih sebelumnya. Pengalaman dan prestasinya sebagai pelatih Juventus (1999-2001) dan AC Milan (2001-2009) menjadi modal buat Carletto menghadapi Liga Primer.
5. Tersingkir di Eropa
Kekalahan dari Inter Milan di babak 16 besar Liga Champions sebenarnya tidak diperkirakan oleh Chelsea. Meski kecewa tersingkir dari Liga Champions ternyata memberikan hikmah menghadapi laga padat di bukan April. Chelsea tak perlu melakoni partai pertengahan pekan sebelum bertemu MU yang kemudian mereka kalahkan 2-1 di Old Trafford pada 3 April. Sementara MU harus bertarung melawan Bayern Muenchen.
6. Offensif
Lini depan Chelsea menjadi yang paling produktif musim ini. Mereka mencetak tujuh gol atau lebih di empat pertandingan--Sunderland (7-2), Aston Villa (7-1), Stoke City (7-0), Wigan Athletic (8-0)--sepanjang musim ini. Data yang menunjukkan bahwa mereka adalah tim yang efektif dalam menyerang dan haus mencetak gol.
7. Pemain Pelapis
Bek Branislav Ivanovic sama sekali tidak dilirik oleh pelatih sebelumnya; Avram Grant dan Guus Hiddink. Namun absennya Jose Bosingwa membuat posisi bek kanan mutlak menjadi milik pemain Serbia ini. Deco--gelandang Portugal--juga kembali menunjukkan bahwa dirinya masih pantas di perhitungkan sebagai kunci lini tengah Chelsea.
8. Konsistensi Lampard.
Tak bisa dipungkiri kontribusi Frank Lampard dari lapangan tengah menjadi kunci Chelsea. Ia selalu klop bermain dengan siapapun yang diturunkan di lapangan tengah. Pemain 31 tahun itu hanya absen di dua pertandingan liga musim ini. Dan sampai akhir musim ini ia menyumbangkan 22 gol. Tak salah jika ia kemudian dijuluki Mr Consistency.
9. Pertolongan Manchester United.
Kontribusi Manchester United secara tidak langsung melapangkan jalan Chelsea ke tangga juara. Tidak ada tim yang pernah memenangkan gelar Liga Primer Inggris setelah menelan tujuh kekalahan dalam satu musim. Jumlah inilah yang didapatkan Setan Merah, sang juara bertahan, musim ini. Sementara Chelsea hanya mencatat enam kekalahan.
10. Kemenangan dari Big Three + Liverpool
Chelsea mencatat kemenangan atas dua rival terdekatnya Manchester United dan Arsenal. Jika boleh dihitung mereka juga menang dari Liverpool yang kerap menjadi pengganjal. Tak pelak, kemenangan ini menjadi modal penting Chelsea ke tangga juara.
1. Didier Drogba.
Penyerang Pantai Gading ini menjadi pemain paling produktif di lini depan Chelsea, Total itu menyumbangkan 29 gol yang menjadikan dirinya sebagai top skorer Liga Primer Inggris musim ini. Ketajaman Drogba juga membantu The Blues memecahkan rekor jumlah gol dalam satu musim menjadi 103 gol.
2. Faktor Pemain Prancis.
Dua pemain Prancis, Florent Malouda dan Nicolas Anelka, menambah daya gedor Chelsea musim ini. Kedunya juga menjadi penyumbang gol yang cukup signifikan bagi Chelsea. Malouda mencetak 12 gol sedangkan Anelka 11 gol.
3. Duet Penyerang
Banyak yang heran ketika Ancelotti memilih menduetkan Didier Drogba dengan Nicolas Anelka. Namun ternyata, pemain Pantai Gading dan Prancis itu bisa klop di lini depan Chelsea. Anelka bahkan bisa diandalkan sebagai striker tunggal ketika Drobga harus absen karena tampil di Piala Afrika.
4. Carlo Ancelotti.
Penunjukan Ancelotti memberikan warna baru pada permainan Chelsea. Pelatih Italia kelahiran Reggiolo, 50 tahun lalu itu, mampu meracik skuad yang notabene peninggalan pelatih sebelumnya. Pengalaman dan prestasinya sebagai pelatih Juventus (1999-2001) dan AC Milan (2001-2009) menjadi modal buat Carletto menghadapi Liga Primer.
5. Tersingkir di Eropa
Kekalahan dari Inter Milan di babak 16 besar Liga Champions sebenarnya tidak diperkirakan oleh Chelsea. Meski kecewa tersingkir dari Liga Champions ternyata memberikan hikmah menghadapi laga padat di bukan April. Chelsea tak perlu melakoni partai pertengahan pekan sebelum bertemu MU yang kemudian mereka kalahkan 2-1 di Old Trafford pada 3 April. Sementara MU harus bertarung melawan Bayern Muenchen.
6. Offensif
Lini depan Chelsea menjadi yang paling produktif musim ini. Mereka mencetak tujuh gol atau lebih di empat pertandingan--Sunderland (7-2), Aston Villa (7-1), Stoke City (7-0), Wigan Athletic (8-0)--sepanjang musim ini. Data yang menunjukkan bahwa mereka adalah tim yang efektif dalam menyerang dan haus mencetak gol.
7. Pemain Pelapis
Bek Branislav Ivanovic sama sekali tidak dilirik oleh pelatih sebelumnya; Avram Grant dan Guus Hiddink. Namun absennya Jose Bosingwa membuat posisi bek kanan mutlak menjadi milik pemain Serbia ini. Deco--gelandang Portugal--juga kembali menunjukkan bahwa dirinya masih pantas di perhitungkan sebagai kunci lini tengah Chelsea.
8. Konsistensi Lampard.
Tak bisa dipungkiri kontribusi Frank Lampard dari lapangan tengah menjadi kunci Chelsea. Ia selalu klop bermain dengan siapapun yang diturunkan di lapangan tengah. Pemain 31 tahun itu hanya absen di dua pertandingan liga musim ini. Dan sampai akhir musim ini ia menyumbangkan 22 gol. Tak salah jika ia kemudian dijuluki Mr Consistency.
9. Pertolongan Manchester United.
Kontribusi Manchester United secara tidak langsung melapangkan jalan Chelsea ke tangga juara. Tidak ada tim yang pernah memenangkan gelar Liga Primer Inggris setelah menelan tujuh kekalahan dalam satu musim. Jumlah inilah yang didapatkan Setan Merah, sang juara bertahan, musim ini. Sementara Chelsea hanya mencatat enam kekalahan.
10. Kemenangan dari Big Three + Liverpool
Chelsea mencatat kemenangan atas dua rival terdekatnya Manchester United dan Arsenal. Jika boleh dihitung mereka juga menang dari Liverpool yang kerap menjadi pengganjal. Tak pelak, kemenangan ini menjadi modal penting Chelsea ke tangga juara.
berharap neymar dan edin hazard bisa masuki squad.....
BalasHapus